Sunday, November 6, 2016

Tafsir surat al-An'am ayat 141 (kewajiban yang harus diketahui dari tanaman dan lainnya)


Zakat adalah kewajiban setiap muslim yang mampu membayarnya, menurut tinjauan syariat, karena mengeluarkan zakat menjadikan tumbuh dan berkembangnya harta, atau dengan mengeluarkan harta pahala menjadi banyak, atau juga karena zakat itu berkaitan dengan yang berkembang yang berkembang seperti perdagangan dan pertanian. Maka makna ini seesuai dengan bahwa harta tidak berkurang karena sedekah. Begitu pula pahala zakat akan dilipat gandakan seperti sabdanya "sesungguhnya Allah mengembangkan sedekah", adapun makna menurut tinjauan lain menurut syariat adalah karena zakat membersihkan jiwa dari sifat kikir dan dosa-dosa.
Ibnu al Arabi berkata "kata zakat diartikan juga dengan sedekah wajib, sedekah sunnah, nafkah, hak, dan pemberian maaf. Adapun zakat menurut syariat, adalah memberikan harta setelah sampainya nishob kepada orang yang pantas mendapatkan zakat tersebut. Adapun syariat bagi orang yang wajib membayar zakat adalah berakal baligh dan merdeka. Zakat mempunyai konsekuensi hukum, yaiitu gugurnya kewajiban didunia dan didapatkannya pahala di akhirat. Sedang hiklmah zakat yaitu membersihkan diri dari kotoran, mengangkat derajat".
Berkaitan dengan diwajibkannya zakat Dawud dan beberapa pengikut Syafi'iyah mengatakan zakat hukumnya sunnah, mereka mentakwilkan "mewajibkan" bahwa maksudnyua adalah beliau menentukan ukuran atau jumlahnya pendapat ini bertentangan dengan dzahir teks. Sedangkan pendapat lain mengatakan dahulu hukumnya wajib, kemudian dinashak dengan perintah zakat berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Sa'ad bin Ubadah, "Rosulullah saw memerintahkan kamu untuk membayar zakat (fitrah), ketika perintah zakat telah turun maka beliau tidak memerintahkan kami untuk membayar zakat dan tidak pula melarangnya'". Pendapat ini tidak benar, karena untuk mewajibkan zakat cukuplah dengan satu
perintah, disamping itu bahwa beliau tidak memerintahkan kembali sehingga tidak otomatis menghapus perintah untuk mrmbayar zakat
Dari ulasan diatas sangat jelas bahwa zakat hukumnya adalah wajib bagi yang mampu dan kuasa membayarnya. Zakat atau sedekah sudah muncul sfkitar tahun kedua hijriiyah. Zaman dulu zakat atau sedekah diberikan ledat masjid, yaitu dengan membawa harta kf masjid lalu diberikan kepada orang yang tidak mampu atau oeang yang sangat membutuhkan darta tersebut. Dalam pembahasan kali ini yaitu surat al an'am ayat 141, akan dipaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan kewajiban membayar zakat atau dikatakan sedekah, kapan kita dibolehkan memetik harta pamen kita, kemudian setelah kita memanen atau kita mendapatkan harta kita mempunyai sebuah kewajiban. Namun selain itu banyak hal yang diulas terlebih dahulu yang tercover dalm kisi-kisi pembahasan.
B. Kisi-Kisi Pembahasan
1.        Tujuan surat al-An'am ayat 141
2.        Permulaan waktu dibolehkanya memakan buah menurut surat al-An'am ayat 141
3.      kewajiban yang harus diketahui dari tanaman dan lainnya berdasarkan surat al-An'am ayat 141
4.        Maksud surat al-An'am ayat 141
5.        Pengertian secara global surat al-Ari'am ayat 141




pembahasan
A.    surat al-an'am Ayat 141

uqèdur üÏ%©!$# r't±Sr& ;M»¨Yy_ ;M»x©rá÷è¨B uŽöxîur ;M»x©râ÷êtB Ÿ@÷¨Z9$#ur tíö¨9$#ur $¸ÿÎ=tFøƒèC ¼ã&é#à2é& šcqçG÷ƒ¨9$#ur šc$¨B9$#ur $\kÈ:»t±tFãB uŽöxîur 7mÎ7»t±tFãB 4 (#qè=à2 `ÏB ÿ¾Ín̍yJrO !#sŒÎ) tyJøOr& (#qè?#uäur ¼çm¤)ym uQöqtƒ ¾ÍnÏŠ$|Áym ( Ÿwur (#þqèùÎŽô£è@ 4 ¼çm¯RÎ) Ÿw =Ïtä šúüÏùÎŽô£ßJø9$# ÇÊÍÊÈ  
Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.

B.     Terjemah Surat Al-An' a m Ayat 141






Makanlah
serupa
Dan tidak
Yang serupa




Dan berikan
Berbuah
Apabila
Dari buahnya




Mengetamnya
Pada hari
Pada hari
Haknya





Orang-orang yang berlebih-lebihan
Tidak menyukai
Sesungguhnya " Dia/Allah ;[1]

"Dan dialah yang menjadikan (cebun-Jcebun yang berjunjung dan yang tidalc terjunjung, pohon kormu, tanam-tanaman yang bermacam-macam bidahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya)\ dqn tidak sama (rasanya), makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu\ berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidakmenyukai orang yang berhbih-lebihan. [2]
                                    


C- Tafsir al Mufrodat
1.             Al -insva' Mengadakan rr^akhluk hidup dan mengasuhnya. Juga mengadakan segala sesuatu yang* menjadi sempurna secara berangsur- angsur. Seperti mengadakan a\yari,perkampungan ..dan rambut.
2.             AUjonnat teman-teman dan kebun angguryang lebat pohon-pohonnya, karena kebun seperti itu menutupi tanah dijawabnya dan membuat tidak kelihatan.?
3.             Alrrna'rusyat: tanaman-rtanaman yang dicagak pada tiang-tiang penyangga. Yaitu, junjungan-junjutigan yang dibuat dari kayu dan bambu, yang diatasnya diletakkan batang tanaman-tanaman itu, hingga seperti atap rumah.[3]
4.             Ghoiru Marusfat. tanaman yang batangnya tidak. diletakan diatas junjungan. Makaudnya, bahwa kebun itu ada dua macam. Yaiti kebun- kebun yang memakai junjungan-junjungan, seperti halnya anggur dan kebun yang tidak memakai junjungan, seperti halnya kebun-kebun yang berisi bermacam-macam pohon yang batangnya tumbuh lurus, tidak merambat ke pohon lainnya.
5.             Al:Ukul (huruf hamzah dan kaf memakai harakat dhomah): sesuatu yang dimakan.
6.             Mutasyabihan. maksudnya serupa warna dan bentuknya jika dilihat dengan mata/
7.             Ghoiru Kfutasyabih: tidak sama rasa.4
D. Sabab al-Nuzul
Ibrtu jarir mengetengahkan melalui abui aisyah,yang telah mengatakan, bahwa mereka (kaum muslimin) memberikan sesuatu dari hasil perkebunannya kecuali hanya zakat, setdah itu mereka berfoya-foya dengan kelebihanya, kemudian turunlah ayat ini.


Dari telah diterangkan melalui ibnu juraij bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan sabit Ibnu Qois lbnu Syimas yang menebang pohon kurma miliknya, kemudian ia bpgi-bagikan buahnya hingga sore hari; sesudah itu ia tidak lagi memiliki buah kurma.[4] Mengarah kepada pemberian, Sebagaiman mengarah kepada makanan karena, diriwayatkan bahwa mereka senang memberi sumbangan hingga berlebih-ebihan sehingga allah menurunkan ayat ini.[5]
E. Munanabah
Sayyid Qutub ayat ini dengan ayal yang lalu, yakni firmanya pada ayat 136 surat ini: "dan mereka menjadikan bagi Allah dari apa yang telah piptakan satu bagian dari tanaman dan ternak. Ayat ini menurutnya kembali kesana untuk mengingatkan mereka kepada sumber yang menciptakan tanaman dan ternak yang mereka bagi dan perlakukan secara tjdak benar itu. Mereka dikecam karena melakukan pembagian demikian, yakni sebagian buat Allah dan sebagian buat berhala. Bahkan tidak sampai disana, mereka mengambil lagi apa yang tadinya mereka jadikan milik Allah, padahal sesungguhnya semua ternak dan tanaman bahkan semua wujud adalah milik
Thohir ibnu Asyur menilai bahwa kata "dan" pada ayat diatas berfungsi menggabungkan dan menghubungkan ayat ini dengan ayat yang lalu berhubungan dengan firman-Nya:
……….
(waharamu maa humullah)dan mereka mengharamkan apa yang telah allah telah rezekikan kepada mereka).
Menurutnya ayat ini mengingatkan nikmat-nikmat-Nya dibumi untuk kemaslahatan mereka. Lanjut ibn asyur- diulangi ayat ini sebagian besar apa yang telah disebutkan pada ayat yang lalu, yakni ayat 99 surat ini yang menyatakan: "dan dia yang telah menurunkan air dari langit lalu kami mengeluarkan disebabkan olehnya segala macam timbuh-tumbuhan lalu kami'keluarkan darinya tanaman menghijau, kami keluarkan darinya butir yang saling bertumpuk, dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai dan kebun-kebun anggur dan kami keluarkan pula zaitun dan delima yahg serupa dan tidak serupa. Perhatikan buahnya diwaktu pohonnya berbuah,dan kematangannya". Dan, karena tujuan ayat 99 itu adalah untuk membuktikan bahwa Allah adalah penciptanya, adapun tujuan ayat 141 ini adalah untuk menggambarkan betapa besar nikmat allah §erta untuk melarang segaa yang mengantar kepada melupakan nikmat- nikmatnya. Karena itu ayat yang lalu (ayat 99)ditutup dengan menyatakan "perhatikanlah buahnya diwaktu pohonnya berbuah,dan kematangannya, sedang ayat 141 menyatakan "makanlah dari buahnya bila dia berbuah."

F. Kandungan Ayat
…………………………….
"Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berkunjung dan yang tidak terjunjung, pohon karma, tanam-tanaman yang bertnacam-macam buahnya
Maksudnya adalah bahwa Allah swt. Setelah memberitahukan kepada hamba-Nya bahwa Dialah yang t^lah menciptakan pohon-pohon dan tumbu- tumbuhan yang ada di muka bumi, yang diantaranya mereka gunakan sebagai makanan pokok, maka Dia beritahukan pula kepada mereka bahwa Dia membolehkan itu semua untuk mereka. Tidak ada seorangpun selain Allah yang berhak mengharamkan sesuatu dari tanaman-tanaman itu atas hamba- hamba-Nya, karena pengharaman adalah hak Allah yang telah menciptakan seurjjh hamba dan mkanan seluruhnya. Maka barang siapa mengaku dirinya berhak mengharamkan sesuatu, berarti dia mengangkat dirinya sebagai sekutu Allah ta'ala, sebagaimana orang yang patuh kepada pengharaman dari pihak selain Allah, maka berarti dia telah menyekutukan selain Allah itu dengan selain Allah swt.
Pengharaman yang merupakan hak Allah semata, yang dimaksud adalah pengharaman agama. Adapun berpantang dari'sebagian buah-buahan tersebut karena sebab selain pengharaman agama, maka tidaklah mengandung arti syirik. Artinya, apabila seprang dokter melarang beberapa pasiennya dari buah-buahan atau roti, karena liat itu akai* membahayakan manusia, memang hal itu merupakan cegahan atau pengharaman yang berdasarkan syariat juga. Namun bukan berarti dokter itu yang mensyariatkan hal tersebut 7

…………………….
''Zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya)".
Maksudnya adalah suatu keterangan, bahwa permulaan waktu dibolehkanya memakan buah, tidak harus menunggu sampai buah itu menjadi sempurna dan matang.anggur umpamanya, buahnya bias dimanfaatkan selagi beluip maasak. ketika telah masak, atau ketika teah kering. Begitu pula kurma, sudah bias dimakan buahnya ketika masih kecil-kecil atau ketika sudah besar, sebelum masak, atau ketika telah masak. Sedang gandum, sudah bias ditumbuk dan dimakan ketika sudah menjadi roti, atau dengan ditanak, atau dibuat bermacam-macam kue.[6]
"Makattlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah."
Maksudnya adalah, tunaikanah kewajiban yang telah diketahui dari tanaman dan lainnya itu, untuk diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya. Yaitu, kerabat anak yatim dan orang-orang miskin ketika panennya.
Istilah panen disini disebut secara ijmal, sehingga termasuk pula saban- sabanmemetik anggur dan meng'unduh buah kurma.
Juga diriwayatkan dari Maimun bin Mihran dan Zaed al -Asham bahwa orang-orang Madinah ababila mengunduh buah kurma maka dibawa mereka standan lalu mera letakkan di masjid. Maka datanglah orang peminta lalu tandan itu dipikulnya dengan tongkat sampai buahnya berguguran. Itulah kiranya yang difirmakan Allah swt:
Dan menurut riwayat dari Sa'id bin Juhair, katanya, u aturan ini adalah sebelum ditunkannya ayat tentang zakat. Seseorang akan memberikan sebagian dari hasil tanamannya, member makan kepada binatang, dan member makan kepada anak yatimMan orang-orang miskin. Juga member seikat buah yang bercampur antara yang masak dan belum masak . maksudnya bahwa hal ini adalah termasuk sedekah mutlak yang tidak tertentu, yang diperkuat oleh kenyataan bahwa surat ini termasuk makiyah, sedang zakat tertentu itu, difardhukan dimadinah pada tahun dua hijriyah.

Dari janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. "
Maksud ayat ini adalah makanlah kalian dari rizki yang telah Allah anugerahkan kepadamu tanpa berlebih-lebihan dalam memakannya.[7]
.........
Secara global ayat ini menerangkan tentanng perintah untuk memberikan
…………………………
hak tanaman ketika hari panen tidak harus bermakna bahwa yang dimaksud itu adalah zakat. Karena adii riwayat lain vang mengatakan bahwa yang dimaksud itu addlah' sedekah dengan tanpa batasan tertentu -akan tetapi tidak secara berlbih-lebihan.[8]


[1] Terjemah Al-Qur 'an Secara Lafdzhiyah Vol.3, (Jakarta, Yayasan Pembinaan Masyarakat Islam "Al hikmah"), 185
[2] Sayuri Rahawarin, Klasifikasi Ayat-Ayat Al-Qu an  dan lerjemahnya,, (Jakarta, Al;Mawardi Prima, 2002),. 126
[3]  Ahmad Musthafa Al-Maraghi, "TerjehtahTafsir Al MataghiVol.7 (Semarang, CV. ToliaPutra, 2003), 88.
5 Imam Jalaluddin Al Mahaili. "Terjemah Tafsir Malam Beribu Asbabun NuzuiVol. I, (Bandung, Sinar Baru Algensindo, 2004), 587..
'           6 Sayyid Quthb, "Fi Zhilalil-Qur 'an ", Vol.4, (Jakarta, Gema Insani Press, 2002). 234.
                            [6] M.Ouraish Shihah, "Tafsir AtMisbah*, (Jakarta, Lentera Hati, 2000),301
[7] Al-Maraghi, terjemah Tafsir. 88
[8] ibid., 91
9 Ibid., 92.

No comments:

Post a Comment