Tuesday, October 18, 2016

MANAJEMEN DAN PROBLEM SARPRAS DI MADRASAH

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manajemen berbasis madrasah merupakan salah satu wujud dari reformasi pendidikan, yang menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para peserta didik. Pada sistem MBM, sekolah dituntut secara mandiri menggali, mengalokasikan menetukan prioritas, mengendalikan, dan mempertanggung jawabkan pemberdayaan sumber-sumber, baik kepada masyarakat maupun pemerintah. Pelibatan masyarakat dimaksudkan agar mereka lebih memahami, membantu, dan mengontrol pengelolaan pendidikan.
Kewenangan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti dari MBM yang dipandang memiliki tingkat efektifitas tinggi serta memberikan keuntungan. Keuntungan itu seperti keefektifan dalam pembinaan peserta didik.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) ?
2.      Bagaimana karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) ?
3.      Apa saja tujuan dan manfaat Manajemen Berbasis Madrasah (MBM) ?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manajemen Berbasis Madrasah
a.      Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus, atau mengelola. Banyak definisi yang telah diberikan oleh para ahli terhadap istilah manajemen ini. Namun dari sekian banyak definisi tersebut ada satu yang kiranya dapat dijadikan pegangan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu: manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan SDM dan sumber daya lainnya.
Pengertian manajemen menurut beberapa ahli:
a.       Menurut R. Terry “manajemen adalah suatu proses yang membeda-bedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
b.      Menurut James A.F. Stoner dalam bukunya “Managenent” (1982) mengemukakan “managemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.       Menurut Lawrence A. Appley “managemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
Meskipun cenderung mengarah pada suatu fokus tertentu, nampaknya para ahli masih berbeda pandangan dalam mendefinisikan manajemen. Perbedaan definisi yang diberikan para ahli disebabkan karena adanya perbedaan cara pandang dan pengalaman mereka. Namun demikian manajemen dapat disimpulkan sebagai cara yang dilakukan untuk mengatur berbagai sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya, untuk mencapai tujuan tertentu.
b.      Pengertian Madrasah
Kata “madrasah” dalam bahasa Arab adalah bentuk kata keterangan tempat (dzaraf makan) dari kata “darasa”. Secara harfiyah “madrasah” diartikan sebagai “tempat belajar para pelajar”, atau “tempat untuk memberian pelajaran. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, kata “madrasah” memiliki arti “sekolah”.
Madrasah itu selain mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan juga mengajarkan ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah-sekolah umum. Selain itu ada madrasah yang hanya mengkhususkan diri pada pelajaran ilmu-ilmu agama yang biasa disebut madrasah diniyah.
c.       Pengertian Manajemen Berbasis Madrasah
Manajemen berbasis Sekolah/madrasah pada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompokkepentingan yang terkait dengan madrasah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu madrasah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dengan demikian manajemen berbasis madrasah merupakan proses pengintegrasian, pengordinasian dan pemanfaatan dengan melibatkan secara menyeluruh elemen-elemen yang ada pada madrasah untuk mencapai tujuan yang diharapkan secara efisien. Atau dapat diartikan bahwa manajemen berbasis madrasah adalah model manajemen yang memberikan otonomi (kewenangan) yang lebih besar kepada sekolah dan mendororng pengambilan keputusan yang partisipatif yaitu melibatkan semua warga madrasah berdasarkan kesepakatan bersama.
Dengan adanya otonomi (kewenangan) yang lebih besar diharapkan madrasah dapat menggunakan dan mengembangkan kewenangan secara mandiri dalam mengelola madrasah dan memilih strategi dalam meningkatkan mutu pendidikan serta dapat memilih pengembangan program yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan madrasah.[1]
B.     Karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah
a.      Input pendidikan
Karakteristik manajemen berbasisi sekolah tinggi tingkat kesiapan input, makin tinggi pula mutu input tersebut.
Secara ringkas karakteristirk MBM ditinjau dari segi input terdiri dari empat hal, yaitu:
1.      Memiliki kebijakan, tujuan dan sarana mutu yang jelas.
2.      Tersedianya sumber daya yang kompetitif dan berdedikasi.
3.      Memiliki harapan prestasi yang tinggi.
4.      Komitmen pada pelanggan.
b.      Proses Pendidikan
Proses pendidikan merupakan berubahna sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang berpengaruh terhadap berlangsungnya proses disebut output. Dalam pendidikan berskala mikro (ditingkat madrasah), proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program,  proses belajar mengajar, dan proses monitoring serta evaluasi, dengan catatan bahwa proses belajar memiliki tingkat kepentingan tertinggi di banding dengan proses-proses lainnya.
c.       Output yang Diharapkan
Pada dasarnya output yang diharapkan merupakan tujuan utama dari penyelenggaraan pendidikan secara umum. Output pendidikan merupakan kinerja madrasah. Kinerja madrasah adalah prestasi madrasah yang dihasilakan dari proses/perilaku madrasah. Kinerja madrasah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya dan moral kerjanya. Khusus yang berkaitan dengan mutu output madrasah , dapat dijelaskan bahwa output madrasah dikatakan berkualitas/bermutu tinggi jika prestasi madrasah khususnya prestasi belajar siswa menunjukkan pencapaian tinggi baik dari segi prestasi akademik maupun non akademik.
C.    Tujuan dan Manfaat Manajemen Berbasis Madrasah
Pada sistem MBM, madrasah dituntut secara mandiri menggali, mengalokasikan, menentukan prioritas, mengendalikan, dan mempertanggungjawabkan pemberdayaan sumber-sumber, baik kepada masyarakat maupun pemerintah. MBM juga merupakan salah satu wujud dari reformasi pendidikan yang menawarkan kepada madrasah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi siswa.
Kewenangan terhadap pembelajaran diserahkan kepada unit yang paling dekat dengan pelaksanaan proses pembelajaran itu sendiri yaitu madrasah. Di samping itu untuk memberdayakan madrasah agar dapat melayani masyarakat secara maksimal sesuai dengan keinginan masyarakat tersebut.
1.      Tujuan Manajemen Berbasis Madrasah
Adapun tujuan dan maksud implementasi MBM adalah untuk :
a.       Mensosialisasikan konsep dasar manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah khususnya kepada masyarakat.
b.      Memperoleh masukan agar konsep ini dapat diimplementasikan dengan mudah dan sesuai dengan kondisi lingkungan Indonesia yang memiliki keragaman cultural, sosial ekonomi masyarakat dan kompleksitas geografinya.
c.       Menambah wawasan pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat madrasah dan individu yang peduli terhadap pendidikan, kususnya peningkatan mutu pendidikan.
d.      Memotivasi pemikiran-pemikiran baru dalam mensukseskan pembangunan pendidikan dari individu dan masyarakat yang peduli terhadap pendidikan, khususnya masyarakat madrasah yang berada di garis paling depan dalam proses pembangunan tersebut.
e.       Mempertajam wawasan bahwa mutu pendidikan pada tiap sekolah harus dirumuskan dengan jelas dan dengan target mutu yang harus dicapai setiap tahun, 5 tahun dan seterusnya sehingga tercapai misi madrasah ke depannya.[2]
Dengan demikian dapat dipahami bahwa sudah jelas secara politis manajemen berbasis madrasah merupakan muara dari semua kebijakan di bidang pendidikan akan tergambar di madrasah, sebab sekolah merupakan jaringan terakhir dari rangkaian birokrasi pendidikan.
Dengan manajemen berbais madrasah ini, kepala madrasah, guru dan peserta didik mendapatkan peluang untuk melakukan inovasi di madrasah berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran, dan lain-lain.
Jadi, otonomi (kewenangan) pendidikan merupakan hal yang esensial bagi tercapainya kebebasan akademik. Dengan demikian, manajemen berbasis madrasah dikatakan sebagai bentuk operasionalisasi, desentralisasi atau otonomi pendidikan dalam hubungannya dengan otonomi daerah.
2.      Manfaat Manajemen Berbasis Madrasah
MBM di pandang sebagai alternatif dari pola umum pengoperasian sekolah yang selama ini memusatkan wewenang di kantor pusat dan daerah. MBM adalah strategi untuk meningkatkan pendidikan dengan mendelegasikan kewenangan pengambilan keputusan penting dari pusat dan daerah ke tingkat sekolah.
Penerapan MBM yang efektif secara spesifik mengidentifikasi beberapa manfaat, yaitu :
a.       Memungkinkan orang-orang yang kompeten di sekolah untuk mengambil keputusan yang akan meningkatkan pembelajaran.
b.      Mengambil peluang bagi seluruh anggota sekolah untuk terlibat dalam pengambilan keputusan penting.
c.       Mendorong munculnya kreativitas dalam merancang program pembelajaran.
d.      Mengarahkan kembali sumber daya yang tersedia untuk mendukung tujuan yang dikembangkan di setiap sekolah.
e.       Menghasilakan rencana anggaran yang lebih realistik ketika orang tua dan guru makin menyadari keuangan sekolah, batasan pengeluaran, dan biaya program-program sekolah.
f.       Meningkatkan motivasi guru dan mengembangkan kepemimpinan baru.




















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
a.       Pengertian Manajemen Berbasis Madrasah
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus, atau mengelola. Kata “madrasah” dalam bahasa Arab adalah bentuk kata keterangan tempat (dzaraf makan) dari kata “darasa”. Secara harfiyah “madrasah” diartikan sebagai “tempat belajar para pelajar”, atau “tempat untuk memberian pelajaran. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, kata “madrasah” memiliki arti “sekolah”.
Dengan demikian manajemen berbasis madrasah merupakan proses pengintegrasian, pengordinasian dan pemanfaatan dengan melibatkan secara menyeluruh elemen-elemen yang ada pada madrasah untuk mencapai tujuan yang diharapkan secara efisien. Atau dapat diartikan bahwa manajemen berbasis madrasah adalah model manajemen yang memberikan otonomi (kewenangan) yang lebih besar kepada sekolah dan mendororng pengambilan keputusan yang partisipatif yaitu melibatkan semua warga madrasah berdasarkan kesepakatan bersama.
b.      Karakteristik Manajemen Berbasis Madrasah
·         Input pendidikan
·         Proses pendidikan
·         Output yang diharapkan
c.       Tujuan dan Manfaat Manajemen Berbasis Madrasah
Salah satu tujuan Manajemen Berbasis Madrasah, yaitu Menambah wawasan pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat madrasah dan individu yang peduli terhadap pendidikan, kususnya peningkatan mutu pendidikan.
Sedangkan manfaatnya, yaitu Mendorong munculnya kreativitas dalam merancang program pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa E. Manajemen Berbasisi Sekolah Konsep, Strategi dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004








[2] Mulyasa E. Manajemen Berbasisi Sekolah Konsep, Strategi dan Implementasi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004)

No comments:

Post a Comment