Wednesday, October 5, 2016

PENDEKATAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF DALAM PENELITIAN

PENDAHULUAN
Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metode-metode penelitian. Di lingkungan filsafat, logika dikenal sebagai ilmu tentang alat untuk mencapai kebenaran. Bila ditata dalam sistematika tertentu, metodologi penelitian merupakan bagian dari logika. Tujuan dari metodologi penelitian itu sendiri adalah untuk mengetahui gambaran mengenai keadaan (description of exiting reality) hubungan antara satu hal dengan yang lain, khususnya hubungan sebab akibat (causality). Penilaian mengenai hubungan antara beberapa hal (relations of variable) akan menghasilkan kesimpulan umum (generalization) atau kecenderungan umum (general tendency). Apabila mendekati kepastian akan menimbulkan penetapan suatu hukum. Pada umumnya metodologi pengetahuan mengandung unsur-unsur yang berhubungan secara berkesinambungan, yang membentuk suatu sistematika ilmu, sehingga menyebabkan ilmu pengetahuan bisa diterima keberadaanya. Ada tiga masalah yang membedakan satu pengetahuan dengan yang lainnya seperti perbedaan antara pengetahuan ilmiah dan pengetahuan agama, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
    









PEMBAHASAN
A.  Apa Yang Di Maksud Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif

Maksud istilah qualitative research adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).Penanelitian kualitatif ini dapat menunjukkan pada penelitian  tentang kehidupan,organisasi,pergerakan-pergerakan sosial,atau hubungan kekerabatan. Beberapa data dapat diukur melalui data sensus,tetapi analisisnya tetapi analisisnya adalah analisis kualitatif.
 Adapun para ahli mendefinisikan penelitian kualitatif antara lain:
1.                  Bogdan dan Taylor sebagaimana yang dikutip Lexy J Moleong, mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, menurutnya, pendekatan ini di arahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.
2.                  Krik dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergabung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya dalam peristilahannya.[1]
Para ahli menyatakan bahwa penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Ada sepuluh ciri penelitian kualitatif sebagai berikut:

1.        Latar alamiyah,Penelitian kualitatif sangat menekankan pada perolehan data asli atau natural conditions.Untuk maksud inilah peneliti harus menjaga keaslian kondisi jangan sampai merusak atau mengubahnya.
2.        Manusia sebagai alat (instrumen)Makna dari kalimat tersebut adalah bahwa peneliti tersebut:
a.  memiliki daya responsif yang tinggi
b.  memiliki sifat adaptabel
c.  memiliki kemampuan untuk memandang objek penelitiannya secara holistik,mengaitkan gejala dengan konteks saat itu,mengaitkan  dengan
d.  sanggup terus –menerus menabah menambah pengetahuan untuk bekal  dalam melakukan intrepretasi terhadaap gejala.
e.  memiliki kemampuan untuk melakukan klasifikasi agar dengan cepat menginterpretasi.
f.  memiliki kemampuan untuk mengekspor dan merumuskan informasi sehingga menjadi bahan masukan bagi pengayaan konsep ilmu.[2]                                                                                      
3.        Metode data secara induktif,yaitu pengembangan konsep yang didasarkan atas data yang ada,mengikut desain penelitian yangfleksibel sesuai dengan konteksnya,Desain yang tidak dimaksud tidak kaku sifatnya sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk menyesuaikan diri dengan konteks yang ada di lapangan.[3]
4.        Melihat setting dan respons secara keseluruhan atau holistik.Dalam hal ini peneliti berinteraksi dengan responden dalam konteks yang alami,sehingga tidak memunculkan kondisi yang seolah-olah dikendalika oleh peneliti.
5.        Memahami responden dari titik tolak pandang responden itu sendiri,hal-hal yang di alami oleh peneliti tentang responden menyangkut lima komponen yaitu:jati diri,tindakan,interaksi sosialnya,aspek yang berpengaruh,dan interaksi tindakan.
6.        Mengutamakan proses dari pada hasil,Perhatian  penelitian kualitatif lebih ditekankan pada bagaimana gejala yang muncul.Dengan kata lain peneliti bukan mencari jawab atas pertanyaan”apa”tetapi “mengapa”.
7.        Menggunakan Non –probalitas sampling,hal ini disebabkan karena peneliti tidak maksud menarik generalisasi atas hasilyang di peroleh tetapi menelusurinya secara mendalam.Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teknik-teknik yang kurang disarankan dalam penelitian kuantitatif,karena kurang represatif.Ada empat teknik teknik sampling yang dikemukan oleh para ahli diantaranya:
a.    Accidental sampling yaitu:Mengambil sempel dengan pertimbangan tertentu yang tidak direncang pertemuannya terlebih dahulu
b.  Purposive sampling, yaitu:Menentukan sempel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal
c.  Cluster-quota sampling, yaitu memilih sejumlah responden dari wilayah tertentu sampai batas data yang diinginkan terpenuhi.
d.  Snow ball sampling .yaitu peneliti memilih responden secara berantai. Jika pengumpulan data dari responden ke-1 sampai selesai.Peneliti meminta agar responden tersebut memberikan rekomendasi untuk responden ke-2 ,lalu yang ke-2 juga memberikan rekomendasi untuk responden ke-3 dan selanjutnya.Proses bola salju ini berlangsung terus menerus sampai peneliti memperoleh data yang cukup sesuai kebutuhan.   
8.        Menganjurkan penggunaan triangulasi,yaitu penyilangan informasi yang diperoleh dari sumber sehingga pada ahirnya hanya data yang absah saja yang digunakanuntuk mencapai hasil penelitian.ada empat macam triangulasi dalam penelitian kualitatif yaitu:a] triangulasi data  menambah atau memperkaya sampai mantap sekali.b] peneliti mengadakan pengecekan dengan peneliti lain.c] teori mencocokkan dengan teori terdahulu,dan d] triangulasi metodologi mengumpulkan data dengan metode lain.
9.        Menguntungkan diri pada teknik dasar study lapangan.Karakterisik ini diambil dari teori yang dikemukakan oleh Guba dan Lincolin(1985).yang mengatakan bahwa kebenaran itu dapat diperoleh hanya dari lapangan tersebut.Untuk memenihi karakteris ini peneliti di tuntut memiliki kemampuan tinggi,Peneliti pemula yang belum banyak pengalaman meneliti,dan( mungkin) pemilikan ilmu yang mendasari untuk dapat meneropong dan menganalisis lingkungan secara cermat,disarankan lebih baik menggunakan pendekatan kualitatif yang sudah dibantu oleh instumen.
10.    Mengadakan  analisis sejak awal.Berbeda dengan analisis data kuantitatif yang dilakukan setelah semua data terkumpul.Peneliti kualitatif  naturalistik diharapkan sejak awal  pengumpulan data sudah langsung menganalisis data dengan mengadakan interpretasi untuk memecahkan masalah yang dihadapi.[4]


B.  Penelitian Kuantitatif

   Menurut Imran Arifin bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang  mempunyai paradigma penelitian yang bercirikan: posivistik, hipotetik deduktif, surfase benafior, dan partikulastik[5].
   Pendekatan kuantitaf mementingkan adanya variabel-variabel sebgai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing,Reliablitas dan validitas merupakan  syarat yang mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis,selanjutnya penelitian kuantitatif  memerlukan adanya hipotesis  dan pengujiannya yang kemudian  akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya,seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan digunakan ,Juga ,Pendekatan ini lebih  memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik  bukan makna kebahasaan dan kulturalnya.[6]
 Pada umumya penelitian kuantitatif yang berdasarkan paradigma positivistik berlangsung sebagai berikut:
1)        Peneliti menaruh minat dan merasa terdorong untuk meneliti masalah tertentu yang pada mulanya masih bersifat umum. Oleh sebab masalah penelitian harus penting dan berarti,Maka harus diketahui bagi siapa penelitian itu di perlukaan ,siapa yang akan dapt memanfaatkan hasil penelitian itu kelak.
2)        Masalah itu lebih lanjut diuraikan dalam beberapa sub-masalah,yang sering melahikan hipotesis.Dengan analisis selanjutnya peneliti memperoleh sejumlah pertanyaan pokok dalam penelitian itu.Dengan demikian akan peneliti aka memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang data yang diperlukan
3)        peneliti memilih metode yang sesuai guna memecahkan masalah itu sambil mempertimbangkan apakah ia mempunyai cukup waktu,biaya dan kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian sampai selesai
4)        Sebelum memasuki lapangan peneliti perlu memerlukan populasi dan menetapkan sampel yang akan digunakan,peneliti menguraikan dan menjelaskan  variabel- variabel sampai taraf  oprasional.Dengan demikian peneliti mempunyai pegangan untuk mengembangkan instrumen penelitian yang mempunyai validitas konstruk.
5)        Setelah alat peneliti diuji coba dan disempurnakan dan setelah peneliti memiliki sampel-sampel yang representatif maka ia  memasuki  lapangan untik mengumpulkan data
6)        Data itu,setelah terkumpul dianalisis,seiring dengan menggunakan statistik karena banyak penelitian kuantitatif menguji berbagai potesis dengan mencari signifikansi koefisien korelasi.
Setelah itu peneliti menulis laporan dan dengan demikian berahirlah penelitian itu. Kita lihat bahwa penelitian itu mengikuti prosedur yang dapat di tentukan dengan cermat,langkah demi langkah sampai selesai.semua langkah ini dapat dipaparkan dalm disain penelitian. Disain ini disebut lieratur.[7]

Dapatkah metode kualitatif dan kuantitatif dikombinasikan?
            Untuk memberi jawaban atas pertanyaan ini, maka secara tegas dijawab oleh penulis adalah dapat dikombinasikan.Kedua jenis methode tersebut(kualitatif dan kuantitatif)dapat digunakan secara efektif dalam dalam membuat rancangan penelitian yang sama(Stauss Bucher,Enrlich,Schalzman dan Sabshin,1964).Kebanyakan para peneliti dan rancangan penelitiannya,betapapun mereka itu  menempatkan ataau menaruh  perhatian pada satu bentuk ataupun yang lain,sebagian saja yang ada diluar keyakinan  atau pendirian mereka,tetapi hal ini dikarenakan suatu training  dan sifat masalah  yang sedang diteliti,misalnya, bagaimana agar  kedua bentuk penelitian ini(kualitatif dan kantitatif ) dapat dikombinasikan sebagaimana berikut ini.Seorang dapat menggunakan data kualitatif untuk mengilustrasikan atau utuk menjelaskan secara kuantitatif atas penemuan penemuan yang diperolehnya,atau seorang peneliti dapat mengukur penemuan-penemuan demografi ,atau dapat  juga menggunakan  beberapa bentuk-bentuk data kuantitatif  untuk mengesahkan  analisis kualitatif dari peneliti tersebut.
C.  Perbedaan Methode Kuantitatif Dan Kualitatif
Ada perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Apa saja Perbedaan Kualitatif Dan Kuantitatif? Berikut adalah tabel singkat perbedaan kedua metode penelitian ini. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Berikut adalah perbedaan kedua metode tersebut selengkapnya:
No
Kualitatif
Kuantitatif
1
Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, interpretatif, konstruktivis, naturalistik-etnografik, pendekatan fenomenologis dan penelitian dengan pola pencarian dari dalam
Penelitian kuantitatif disebut juga penelitan rasionalistik, fungional, positivisme, dan penelitan dengan pola pencarian kebenaran dari luar
2
memulai kegiatannya dengan konsep-konsep yang sangat umum, kemudian selama penelitian, konsep-konsep yang sangat umum itu diubah-ubah dan direvisi sampai bertemu dengan kesimpulan yang sangat kuat. Dengan kata lain, variabel ditemukan dan dirumuskan kembali, bukan di awal.
mengisolasi variabel-variabel dan kemudian menghubungkannya dalam hipotesis. Selanjutnya menguji hipotesis itu dengan data yang dikumpulkan.
3
variabel merupakan produk penelitian yang ditemukan kemudian.
variabel-variabel menjadi alat atau komponen utama dalam melakukan analisis
4
penelitian kualitatif menggunakan lensa besar dan menampak serta memperhatikan pola-pola saling berhubungan antara berbagai variabel yang sebelumnya belum pernah ditemukan. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan holistik, menyeluruh.
penelitian kuantitatif memandang melalui lensa kecil, melihat dan memilih serta memperhatikannya hanya beberapa buah variabel saja.
5
Penelitian kualitatif menjadikan peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian untuk mengumpulkan data atau informasi. Peneliti diminta luwes dan mampu membuat atau memberikan pandangan sendiri atas hal-hal atau fenomena-fenomena yang dilihatnya.
penelitian kuantitatif menggunakan instrumen yang ditentukan terlebih dahulu, dan instrumennya sangat tidak fleksibel dan juga tidak reflektif yaitu tidak mengandung interpretasi.
6
penelitian kualitatif masalah penelitian tidak dapat di formulasikan secara jelas dan jawaban dari responden juga sangat kompleks, sehingga wawancara mendalam mungkin sangat efektif dalam pengumpulan data.
Penelitian kuantitatif menuntut jawaban yang pasti, jelas, tidak ambigu, dan oleh karena itu instrumen dalam bentuk kuesioner mungkin sangat tepat dalam pengumpulan data.
7
Penelitian kualitatif tertarik dengan konsep-konsep, bukan berapa kalinya sesuatu.
penelitian kuantitatif bermain dengan angka-angka, yaitu mengkuantifikasi sampel terhadap populasi, dan mengangkakan karakteristik variabel-variabel penelitian.[8]




KESIMPULAN

Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran)
Pendekatan  kuantitatif adalah penelitian yang  mempunyai paradigma penelitian yang bercirikan: posivistik, hipotetik deduktif, surfase benafior, dan partikulastik

Pendekatan  kualitatif mempunyai beberapa ciri diantaranya: Latar alamiah,manusia sebagai alat intrumen,methode data secara induktif,melihat setting dan respon secara keseluruhan atau holistik. Memahami responden dari titik tolak pandang responden itu sendiri, Memahami responden dari titik tolak pandang responden itu sendiri, Mengutamakan proses dari pada hasil, Menggunakan Non –probalitas sampling, Menganjurkan penggunaan triangulasi, Menguntungkan diri pada teknik dasar study lapangan. Mengadakan  analisis sejak awal.













Daftar Pustaka
Anselm. Dasar-Dasar Penelitian Kuantitatif. Surabaya: PT Bina Ilmu, 1997.
Damanuri, Aji. Methodelogi  Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2010.
Arikuntoro, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.
Sarwono, Jonathan. Methode Penelitian Kuantitatif Dan Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: TARSITO, 1996.
Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Brannen, Julia. Memadu Methode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.





[1]  Anselm, Dasar-Dasar Penelitian Kuantitatif (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1997), 11.
[2] Julia Brannen, Memadu Methode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997), 11.
[3] Aji damanuri, Methodelogi  Penelitian Mu’amalah (Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2010 ), 24-25.
[4] Suharsimi Arikuntoro, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), 15-18.
[5] Aji Damanuri, Methodologi.,34.
[6] Jonathan Sarwono, Methode Penelitian Kuantitatif Dan Kuantitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), 258.
[7] S. Nasution, Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif (Bandung: TARSITO,1996), 23-24.
[8] Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), 21-25.

No comments:

Post a Comment