PENDAHULUAN
Metodologi penelitian
merupakan ilmu yang mempelajari tentang metode-metode penelitian. Di lingkungan
filsafat, logika dikenal sebagai ilmu tentang alat untuk mencapai kebenaran.
Bila ditata dalam sistematika tertentu, metodologi penelitian merupakan bagian
dari logika. Tujuan dari metodologi penelitian itu sendiri adalah untuk
mengetahui gambaran mengenai keadaan (description of exiting reality)
hubungan antara satu hal dengan yang lain, khususnya hubungan sebab akibat (causality).
Penilaian mengenai hubungan antara beberapa hal (relations of variable)
akan menghasilkan kesimpulan umum (generalization) atau kecenderungan
umum (general tendency). Apabila mendekati kepastian akan menimbulkan
penetapan suatu hukum. Pada umumnya metodologi pengetahuan mengandung
unsur-unsur yang berhubungan secara berkesinambungan, yang membentuk suatu
sistematika ilmu, sehingga menyebabkan ilmu pengetahuan bisa diterima
keberadaanya. Ada tiga masalah yang membedakan satu pengetahuan dengan yang
lainnya seperti perbedaan antara pengetahuan ilmiah dan pengetahuan agama,
yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
PEMBAHASAN
A. Apa
Yang Di Maksud Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif
Maksud
istilah qualitative research adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang tidak dicapai (diperoleh) dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari kuantifikasi
(pengukuran).Penanelitian kualitatif ini dapat menunjukkan pada penelitian tentang kehidupan,organisasi,pergerakan-pergerakan
sosial,atau hubungan kekerabatan. Beberapa data dapat diukur melalui data
sensus,tetapi analisisnya tetapi analisisnya adalah analisis kualitatif.
Adapun para ahli mendefinisikan penelitian
kualitatif antara lain:
1.
Bogdan dan Taylor sebagaimana yang
dikutip Lexy J Moleong, mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, menurutnya, pendekatan
ini di arahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).
Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke
dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari
suatu keutuhan.
2.
Krik dan Miller mendefinisikan bahwa
penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergabung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya
dalam peristilahannya.[1]
Para
ahli menyatakan bahwa penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri yang
membedakannya dengan penelitian jenis lainnya. Ada sepuluh ciri penelitian
kualitatif sebagai berikut:
1.
Latar alamiyah,Penelitian kualitatif
sangat menekankan pada perolehan data asli atau natural conditions.Untuk maksud
inilah peneliti harus menjaga keaslian kondisi jangan sampai merusak atau
mengubahnya.
2.
Manusia sebagai alat (instrumen)Makna
dari kalimat tersebut adalah bahwa peneliti tersebut:
a. memiliki daya responsif yang tinggi
b. memiliki sifat adaptabel
c. memiliki kemampuan untuk memandang objek
penelitiannya secara holistik,mengaitkan gejala dengan konteks saat
itu,mengaitkan dengan
d. sanggup terus –menerus menabah menambah
pengetahuan untuk bekal dalam melakukan
intrepretasi terhadaap gejala.
e. memiliki kemampuan untuk melakukan klasifikasi
agar dengan cepat menginterpretasi.
f. memiliki kemampuan untuk mengekspor dan
merumuskan informasi sehingga menjadi bahan masukan bagi pengayaan konsep ilmu.[2]
3.
Metode data secara induktif,yaitu
pengembangan konsep yang didasarkan atas data yang ada,mengikut desain
penelitian yangfleksibel sesuai dengan konteksnya,Desain yang tidak dimaksud
tidak kaku sifatnya sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk menyesuaikan
diri dengan konteks yang ada di lapangan.[3]
4.
Melihat setting dan respons secara
keseluruhan atau holistik.Dalam hal ini peneliti berinteraksi dengan responden
dalam konteks yang alami,sehingga tidak memunculkan kondisi yang seolah-olah
dikendalika oleh peneliti.
5.
Memahami responden dari titik tolak
pandang responden itu sendiri,hal-hal yang di alami oleh peneliti tentang
responden menyangkut lima komponen yaitu:jati diri,tindakan,interaksi
sosialnya,aspek yang berpengaruh,dan interaksi tindakan.
6.
Mengutamakan proses dari pada
hasil,Perhatian penelitian kualitatif
lebih ditekankan pada bagaimana gejala yang muncul.Dengan kata lain peneliti
bukan mencari jawab atas pertanyaan”apa”tetapi “mengapa”.
7.
Menggunakan Non –probalitas sampling,hal
ini disebabkan karena peneliti tidak maksud menarik generalisasi atas hasilyang
di peroleh tetapi menelusurinya secara mendalam.Teknik sampling yang digunakan
dalam penelitian kualitatif adalah teknik-teknik yang kurang disarankan dalam
penelitian kuantitatif,karena kurang represatif.Ada empat teknik teknik
sampling yang dikemukan oleh para ahli diantaranya:
a. Accidental
sampling yaitu:Mengambil sempel dengan pertimbangan tertentu yang tidak
direncang pertemuannya terlebih dahulu
b. Purposive sampling, yaitu:Menentukan sempel dengan
pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal
c. Cluster-quota sampling, yaitu memilih sejumlah
responden dari wilayah tertentu sampai batas data yang diinginkan terpenuhi.
d. Snow ball sampling .yaitu peneliti memilih responden
secara berantai. Jika pengumpulan data dari responden ke-1 sampai
selesai.Peneliti meminta agar responden tersebut memberikan rekomendasi untuk
responden ke-2 ,lalu yang ke-2 juga memberikan rekomendasi untuk responden ke-3
dan selanjutnya.Proses bola salju ini berlangsung terus menerus sampai peneliti
memperoleh data yang cukup sesuai kebutuhan.
8.
Menganjurkan penggunaan
triangulasi,yaitu penyilangan informasi yang diperoleh dari sumber sehingga
pada ahirnya hanya data yang absah saja yang digunakanuntuk mencapai hasil
penelitian.ada empat macam triangulasi dalam penelitian kualitatif yaitu:a]
triangulasi data menambah atau
memperkaya sampai mantap sekali.b] peneliti mengadakan pengecekan dengan
peneliti lain.c] teori mencocokkan dengan teori terdahulu,dan d] triangulasi
metodologi mengumpulkan data dengan metode lain.
9.
Menguntungkan diri pada teknik dasar
study lapangan.Karakterisik ini diambil dari teori yang dikemukakan oleh Guba
dan Lincolin(1985).yang mengatakan bahwa kebenaran itu dapat diperoleh hanya
dari lapangan tersebut.Untuk memenihi karakteris ini peneliti di tuntut
memiliki kemampuan tinggi,Peneliti pemula yang belum banyak pengalaman
meneliti,dan( mungkin) pemilikan ilmu yang mendasari untuk dapat meneropong dan
menganalisis lingkungan secara cermat,disarankan lebih baik menggunakan
pendekatan kualitatif yang sudah dibantu oleh instumen.
10. Mengadakan analisis sejak awal.Berbeda dengan analisis
data kuantitatif yang dilakukan setelah semua data terkumpul.Peneliti
kualitatif naturalistik diharapkan sejak
awal pengumpulan data sudah langsung
menganalisis data dengan mengadakan interpretasi untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.[4]
B. Penelitian
Kuantitatif
Menurut
Imran Arifin bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mempunyai paradigma penelitian yang
bercirikan: posivistik, hipotetik deduktif, surfase benafior, dan
partikulastik[5].
Pendekatan kuantitaf mementingkan adanya
variabel-variabel sebgai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus
didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing,Reliablitas
dan validitas merupakan syarat yang
mutlak yang harus dipenuhi dalam menggunakan pendekatan ini karena kedua elemen
tersebut akan menentukan kualitas hasil penelitian dan kemampuan replikasi
serta generalisasi penggunaan model penelitian sejenis,selanjutnya penelitian
kuantitatif memerlukan adanya
hipotesis dan pengujiannya yang
kemudian akan menentukan tahapan-tahapan
berikutnya,seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan digunakan
,Juga ,Pendekatan ini lebih memberikan
makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna kebahasaan dan kulturalnya.[6]
Pada umumya penelitian
kuantitatif yang berdasarkan paradigma positivistik berlangsung sebagai
berikut:
1)
Peneliti menaruh minat dan merasa
terdorong untuk meneliti masalah tertentu yang pada mulanya masih bersifat umum.
Oleh sebab masalah penelitian harus penting dan berarti,Maka harus diketahui
bagi siapa penelitian itu di perlukaan ,siapa yang akan dapt memanfaatkan hasil
penelitian itu kelak.
2)
Masalah itu lebih lanjut diuraikan dalam
beberapa sub-masalah,yang sering melahikan hipotesis.Dengan analisis
selanjutnya peneliti memperoleh sejumlah pertanyaan pokok dalam penelitian
itu.Dengan demikian akan peneliti aka memperoleh gambaran yang lebih jelas
tentang data yang diperlukan
3)
peneliti memilih metode yang sesuai guna
memecahkan masalah itu sambil mempertimbangkan apakah ia mempunyai cukup
waktu,biaya dan kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian sampai selesai
4)
Sebelum memasuki lapangan peneliti perlu
memerlukan populasi dan menetapkan sampel yang akan digunakan,peneliti
menguraikan dan menjelaskan variabel-
variabel sampai taraf oprasional.Dengan
demikian peneliti mempunyai pegangan untuk mengembangkan instrumen penelitian
yang mempunyai validitas konstruk.
5)
Setelah alat peneliti diuji coba dan
disempurnakan dan setelah peneliti memiliki sampel-sampel yang representatif
maka ia memasuki lapangan untik mengumpulkan data
6)
Data itu,setelah terkumpul dianalisis,seiring
dengan menggunakan statistik karena banyak penelitian kuantitatif menguji
berbagai potesis dengan mencari signifikansi koefisien korelasi.
Setelah
itu peneliti menulis laporan dan dengan demikian berahirlah penelitian itu. Kita
lihat bahwa penelitian itu mengikuti prosedur yang dapat di tentukan dengan
cermat,langkah demi langkah sampai selesai.semua langkah ini dapat dipaparkan
dalm disain penelitian. Disain ini disebut lieratur.[7]
Dapatkah metode
kualitatif dan kuantitatif dikombinasikan?
Untuk
memberi jawaban atas pertanyaan ini, maka secara tegas dijawab oleh penulis
adalah dapat dikombinasikan.Kedua jenis methode tersebut(kualitatif dan
kuantitatif)dapat digunakan secara efektif dalam dalam membuat rancangan
penelitian yang sama(Stauss Bucher,Enrlich,Schalzman dan
Sabshin,1964).Kebanyakan para peneliti dan rancangan penelitiannya,betapapun
mereka itu menempatkan ataau
menaruh perhatian pada satu bentuk
ataupun yang lain,sebagian saja yang ada diluar keyakinan atau pendirian mereka,tetapi hal ini
dikarenakan suatu training dan sifat
masalah yang sedang diteliti,misalnya,
bagaimana agar kedua bentuk penelitian
ini(kualitatif dan kantitatif ) dapat dikombinasikan sebagaimana berikut
ini.Seorang dapat menggunakan data kualitatif untuk mengilustrasikan atau utuk
menjelaskan secara kuantitatif atas penemuan penemuan yang diperolehnya,atau
seorang peneliti dapat mengukur penemuan-penemuan demografi ,atau dapat juga menggunakan beberapa bentuk-bentuk data kuantitatif untuk mengesahkan analisis kualitatif dari peneliti tersebut.
C. Perbedaan
Methode Kuantitatif Dan Kualitatif
Ada perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian
kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Apa saja Perbedaan Kualitatif Dan
Kuantitatif? Berikut adalah tabel singkat perbedaan kedua metode
penelitian ini. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari
teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori
yang digunakan.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang
ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Berikut adalah perbedaan kedua metode tersebut selengkapnya:
No
|
Kualitatif
|
Kuantitatif
|
1
|
Penelitian
kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, interpretatif,
konstruktivis, naturalistik-etnografik, pendekatan fenomenologis dan
penelitian dengan pola pencarian dari dalam
|
Penelitian
kuantitatif disebut juga penelitan rasionalistik, fungional, positivisme, dan
penelitan dengan pola pencarian kebenaran dari luar
|
2
|
memulai kegiatannya
dengan konsep-konsep yang sangat umum, kemudian selama penelitian,
konsep-konsep yang sangat umum itu diubah-ubah dan direvisi sampai bertemu
dengan kesimpulan yang sangat kuat. Dengan kata lain, variabel ditemukan dan
dirumuskan kembali, bukan di awal.
|
mengisolasi
variabel-variabel dan kemudian menghubungkannya dalam hipotesis. Selanjutnya
menguji hipotesis itu dengan data yang dikumpulkan.
|
3
|
variabel merupakan
produk penelitian yang ditemukan kemudian.
|
variabel-variabel
menjadi alat atau komponen utama dalam melakukan analisis
|
4
|
penelitian
kualitatif menggunakan lensa besar dan menampak serta memperhatikan pola-pola
saling berhubungan antara berbagai variabel yang sebelumnya belum pernah
ditemukan. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan holistik, menyeluruh.
|
penelitian
kuantitatif memandang melalui lensa kecil, melihat dan memilih serta
memperhatikannya hanya beberapa buah variabel saja.
|
5
|
Penelitian
kualitatif menjadikan peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian untuk
mengumpulkan data atau informasi. Peneliti diminta luwes dan mampu membuat
atau memberikan pandangan sendiri atas hal-hal atau fenomena-fenomena yang
dilihatnya.
|
penelitian
kuantitatif menggunakan instrumen yang ditentukan terlebih dahulu, dan
instrumennya sangat tidak fleksibel dan juga tidak reflektif yaitu tidak
mengandung interpretasi.
|
6
|
penelitian
kualitatif masalah penelitian tidak dapat di formulasikan secara jelas dan
jawaban dari responden juga sangat kompleks, sehingga wawancara mendalam
mungkin sangat efektif dalam pengumpulan data.
|
Penelitian
kuantitatif menuntut jawaban yang pasti, jelas, tidak ambigu, dan oleh karena
itu instrumen dalam bentuk kuesioner mungkin sangat tepat dalam pengumpulan
data.
|
7
|
Penelitian
kualitatif tertarik dengan konsep-konsep, bukan berapa kalinya sesuatu.
|
penelitian
kuantitatif bermain dengan angka-angka, yaitu mengkuantifikasi sampel
terhadap populasi, dan mengangkakan karakteristik variabel-variabel
penelitian.[8]
|
KESIMPULAN
Pendekatan
kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
tidak dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau
dengan cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran)
Pendekatan
kuantitatif adalah penelitian yang mempunyai paradigma penelitian yang
bercirikan: posivistik, hipotetik deduktif, surfase benafior, dan
partikulastik
Pendekatan kualitatif mempunyai beberapa ciri
diantaranya: Latar alamiah,manusia sebagai alat intrumen,methode data secara
induktif,melihat setting dan respon secara keseluruhan atau holistik. Memahami
responden dari titik tolak pandang responden itu sendiri, Memahami responden
dari titik tolak pandang responden itu sendiri, Mengutamakan proses dari pada
hasil, Menggunakan Non –probalitas sampling, Menganjurkan penggunaan
triangulasi, Menguntungkan diri pada teknik dasar study lapangan. Mengadakan analisis sejak awal.
Daftar Pustaka
Anselm. Dasar-Dasar Penelitian Kuantitatif. Surabaya:
PT Bina Ilmu, 1997.
Damanuri, Aji. Methodelogi Penelitian Mu’amalah. Ponorogo: STAIN Po
PRESS, 2010.
Arikuntoro, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.
Sarwono, Jonathan. Methode Penelitian Kuantitatif
Dan Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
Nasution, S. Metode Penelitian
Naturalistik-Kualitatif. Bandung: TARSITO, 1996.
Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2011.
Brannen, Julia. Memadu Methode
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997.
[1]
Anselm, Dasar-Dasar Penelitian Kuantitatif (Surabaya: PT Bina
Ilmu, 1997), 11.
[2] Julia Brannen, Memadu Methode
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997),
11.
[3] Aji damanuri, Methodelogi Penelitian Mu’amalah (Ponorogo: STAIN Po
PRESS, 2010 ), 24-25.
[4] Suharsimi Arikuntoro, Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), 15-18.
[5] Aji Damanuri, Methodologi.,34.
[6] Jonathan Sarwono, Methode
Penelitian Kuantitatif Dan Kuantitatif (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), 258.
[7] S. Nasution, Metode
Penelitian Naturalistik-Kualitatif (Bandung: TARSITO,1996), 23-24.
[8] Nanang Martono, Metode
Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), 21-25.
No comments:
Post a Comment