Mengupayakan inventarisasi mustahiq
merupakan langkah yang perlu diperhatikan para amilin. Sebab, terdapat suatu
kenyataan adanya fuqara yang tidak menampakkan kesulitannya atau meminta-minta
karena sifat 'iffah (menjaga diri)-nya.
Inventarisasi
للفقراء الذين أحصروا في سبيل الله لا يستطيعون ضربا في الأرض يحسبهم
الجاهل أغنياء من التعفف تعرفهم بسيماهم لا يسألون الناس إلحافا وما تنفقوا من خير
فإن الله به عليم
"(Berinfaqlah) kepada
orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah. Mereka tidak dapat
berusaha di muka bumi. Orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena
memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat
sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. "Dan
harta apa saja yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah) maka sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui.' surat Al-Baqarah ayat 273
INVENTARISASI
Inventarisasi mustahiqin perlu
dilakukan sedini mungkin. Bahkan, jika mungkin peta mustahiqin itu sudah
dimiliki sejak lama sebelumnya. Hal ini jelas membantu keefektifan pembagian
zakat. Efektivitas pembagian zakat dengan demikian sangat ditentukan oleh
kemampuan amilin. Tentu tidak diharapkan zakat hanya sebagai suatu rutinitas
tanpa disertai perubahan-perubahan dalam tubuh masyarakat.
MENGENAL FUQARA
Amilin perlu pengenalan lebih jauh
terhadap fuqara atau masakin. Jika ada orang yang berhak dan ternyata dia tidak
kebagian zakat, maka hal ini menjadi tanggung jawab amilin karena kurang
perhatian. Fuqara yang 'iffah, tidak mungkin mendaftarkan diri kepada amilin
untuk dimasukkan sebagai mustahiq.
MENGENAL FUQARA
Ketika perencanaan atau manajemen
zakat tidak ditangani secara baik akan berdampak negatif. Keterbatasan waktu
pembagian menyebabkan amilin akhirnya
bekerja secara tergesa-gesa, karena adanya "dead line"
(kasus zakat fitrah). Apabila ini terjadi, dapat berakibat kurang selektif
dalam pemilihan mustahiq. Yang penting habis terbagi saja. Amilin yang demikian
tidak dapat menunaikan tugas sebagaimana mestinya. Inventarisasi mustahiqin
perlu dilakukan sedin
BANGUN SISTEM
Amilin harus memperlihatkan sikap "Khudz"
(ambil) yang dituangkan dalam bentuk sistem perencanaan, strategi dan
pengelolaan yang baik.
PROYEKSI JANGKA PANJANG
Amilin (pengelola) harus mempunyai
proyeksi jangka panjang. Misalkan ada seseorang yang sebenarnya berhak
menerima zakat, padahal saat itu tampak dapat mengendalikan keperluannya
sekadarnya. Maka, dapat ditanyakan kepadanya apakah bagian zakatnya dapat
dimasukkan ke dalam sektor produktif, bagian para mustahiq ini mungkin dapat
diupayakan sebuah usaha yang menguntungkan. Dengan upaya ini diharapkan terjadi
pengembangan harta dari para mustahiq, sehingga pada saatnya dia dapat menjadi
muzakki.
MENDO’AKAN MUZAKKI
Hak yang perlu dilakukan amilin adalah mendo'akan para
muzakki baik yang sifatnya rutin harian, bulanan dan tahunan melalui ucapan
selamat ulang tahun, hadiah dan sebagainya, sehingga mereka merasa puas dan
senang dengan pekerjaan itu. Amilin yang hanya menerima begitu saja akan
mengurangi kesakralan momen pemberian zakat, padahal sedang terjadi sebuah
peristiwa yang cukup tinggi nilainya.
Do’a Bagi Muzzaki
خذ من أموالهم صدقة تطهرهم وتزكيهم بها وصل عليهم إن صلاتك
سكن لهم والله سميع عليم
Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (At Taubah: 103).
Do’a Bagi Muzzaki
اللهم صل عليهم ,,,,,,,,اللهم صل علي ال .........
Hr. Bukhari, Fathul Bari III/423.
Muslim, II/766, no.176. Ibnu Majah, I/572 no, 1796. (Kitab Zakah)
اللهم بارك فيه وفى ابله
Hr. an Nasa-i: Kitab Zakah, V/30, no,
2458.
آجرك الله فيما أعطيت وبارك لك فيما أبقيت
Hr. Ibnu Majah: Kitab Zakah, bab man
ista’faada maalan, no, 1792.
EVALUASI
Evaluasi pelaksanaan zakat perlu dilakukan tahun demi
tahun, sehingga pelaksanaan tahun ini bisa lebih baik dari pelaksanaan tahun
lalu. Kalau terjadi penurunan, maka amilin tidak berfikir maju dan zakat akan
sulit menjadi sebuah pemecahaan bagi masalah-masalah ekonomi dalam masyarakat
Islam.
No comments:
Post a Comment